Sunday, August 30, 2009

Askep Ca. Kulit

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang cukup serius. Walaupun, malignant melanoma (salah satu jenis kanker kulit yang fatal) bukan merupakan kanker yang banyak terjadi di Indonesia, tetapi kanker tersebut tumbuh lebih cepat dibandingkan jenis kanker yang lain. Diagnosis dini terhadap kanker tersebut merupakan hal yang penting, karena kemungkinan untuk dapat disembuhkan pada tahap dini sangat besar.

Karsinoma sel basal adalah paling umum. Di Amerika, seramai 800.000 orang menghidapi kanser ini setiap tahun. 75% kanser kulit adalah kanser sel basal. Karsinoma sel skuamos pula didapati di 200.000 rakyat Amerika setiap tahun. Melanoma adalah yang paling jarang dijumpai tetapi menyebabkan paling banyak kematian. Mengikut WHO, sebanyak 16.0000 orang menghidapi melanoma setiap tahun dan sebanyak 48000 kematian dilaporkan setiap tahun.

Setidaknya 60 ribu orang di seluruh dunia meninggal tiap tahun akibat kebanyakan terkena sinar matahari. Kebanyakan dari mereka tewas karena mengidap kanker kulit yang ganas. Sekitar 90 persen dari kanker kulit itu disebabkan oleh sinar ultraviolet sang surya. Demikian hasil studi terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),seperti diberitakan Fox News. Ini merupakan laporan detail pertama mengenai dampak global sinar matahari. WHO menyatakan, sekitar 48 ribu kematian terjadi setiap tahun akibat penyakit kanker kulit jenis melanoma ganas. Sedangkan 12 ribu kematian lainnya diakibatkan oleh jenis kanker kulit lainnya.

Saat ini telah banyak dari para ilmuan menemukan berbagai metode untuk mendeteksi penyakit kanker kulit. Seperti metode Dermatoscopic yang menggunakan metode non invasiv dengan bantuan komputer.

B. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini tentang Asuhan Keperawatan Klein dengan Kanker Kulit adalah terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus :

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran mengenai Konsep Dasar Medis dan Asuhan Keperawatan pada klien dengan penyakit Kanker Kulit.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengertian dari penyakit kanker kulit secara teoritis

b. Mengetahui secara teoritis tentang penyebab dari penyakit kanker kulit

c. Mengetahui patofisiologi dari penyakit kanker kulit pada klien secara teoritis

d. Mengetahui tanda gejala yang timbul pada penderita penyakit kanker kulit secara teoritis

e. Mengetahui penatalaksanaan secara teori pada klien penderita kanker kulit

f. Mengetahui pemeriksaan diagnostik pada penderita kanker kulit

g. Mengetahui secara teori tentang pencegahan penyakit kanker kulit

h. Mengetahui komplikasi yang mungkin timbul pada klien yang terkena kanker kulit

i. Mengetahui dan memahami tentang pengkajian keperawatan pada klien dengan Kanker kulit

j. Membuat diagnosa keperawatan yang tepat pada klien dengan Kanker kulit secara teori

k. Membuat perencanaan tindakan keperawatan yang sesuai pada klien dengan Kanker kulit secara teotitis.

l. Mengetahui evaluasi yang diharapkan pada asuhan keperawatan klien dengan Kanker kulit

C. SISTEMATIKA PENULISAN

Penyusunan makalah ini terdiri dari empat bab, yang dimulai dari pendahuluan sampai penutup. Bab satu berisi tentang pendahuluan, yang di dalamnya menguraikan tentang latar belakang penulisan, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. Bab dua berisi tentang konsep dasar penyakit, meliputi pengertian, jenis-jenis kanker kulit, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan, pemeriksaan diagnostik, pencegahan, dan prognosis dari penyakit kanker kulit. Bab tiga berisi tentang asuhan keperawatan secara teoritis meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi. Bab empat berisi penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dan saran-saran.

BAB II

KONSEP DASAR MEDIS

REVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI KULIT

Kulit manusia yang terdiri daripada epidermis, dermis dan hypodermisKulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh, berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga,lubang-lubang masuk.

Gambar Penampang Kulit

Lapisan Kulit :

1. Epidermis, terdiri dari lapisan :

a. Stratum Korneum : selnya sudah mati, tidak mempunyai inti sel, inti selnya sudah mati, dan mengandung zat keratin

b. Stratum Iusidum : selnya pipih, sel-selnya sudah banyak yang kehilangan inti, dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus pandang. Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki.

c. Stratum Granulosum : terdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan, sel-sel tersebut terdapat hanya 2-3 lapis yang sejajar dengan permukaan kulit

d. Stratum Spinosum / Stratum akantosum merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan.

e. Stratum Basal / Stratum Germinativum : sel-selnya terletak dibagian basal, stratum germinativum menggantikan sel-sel yang diatasnya dan merupakan sel-sel induk, bentuknya silindris dengan inti lonjong yang didalamnya terdapat butir-butir yang halus yang disebut melanin.

Gambar Lapisan Kulit

2. Dermis

Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis dan disebelah bawah berbatasan dengan subkutis.

3. Subkutis

Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis.

Pelengkap Kulit

1. Rambut yang terdiri dari :

a. Rambut panjang di kepala, pubis dan jenggot

b. Rambut pendek di lubang hidung, lian telinga dan alis

c. Rambut bulu lanugo diseluruh tubuh

d. Rambut seksual di pubis dan aksila

Warna kulit dipengaruhi oleh pembuluh darah pada kulit, banyak sedikitnya lemak, dan pigmen kulit ( melanin )

2. Kuku

Kuku adalah sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah tertanam dalam palung kuku menurut garis lekukan pada garis kulit. Kuku terdiri dari dari ujung kuku atas ujung batas, badan kuku yang merupakan bagian yang besar, akar kuku

3. Kelenjar kulit

Ada 2 kelenjar yang terdapat pada kulit, yaitu kelenjar keringat menghasilkan kelenjar sudorivera, dan kelenjar tulang menghasilkan kelenjar sebacea.

Fungsi Kulit :

1. Melindungi tubuh terhadap luka, mekanis, kimia, dan termis, karena epitelnya dengan bantuan sekret kelenjar memberikan perlindungan terhadap kulit

2. Perlindungan terhadap mikroorganisme patogen

3. Mempertahankan suhu tubuh dengan pertolongan sirkulasi darah

4. Mengetur keseimbangan cairan melalui sirkulasi kelenjar

5. Alat indra melalui persarafan sensorik dan tekanan temperatur dan nyeri

6. Sebagai alat rangsangan rasa yang datang dari luar yang dibawa oleh saraf sensorik dan motorik ke otak

A. PENGERTIAN KANKER KULIT

Kanker adalah sel yang telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak teratur. kanker bisa terjdi dari berbagai jaringan dalam berbagai organ.

Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangbiakannya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan di dekatnya dan bisa menyebar (metastasis) ke seluruh tubuh. (Ajoemedi soemardi, 2006)

Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan tetapi yang paling sering terdapat adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM). (Ajoemedi soemardi, 2006)

B. JENIS-JENIS KANKER KULIT

Kanker kulit memiliki beberapa jenis, yaitu :

1. Karsinoma sel basal

Karsinoma sel basal (KSB) merupakan suatu tumor ganas kulit (kanker) yang berasal dari pertumbuhan neoplastik sel basal epidermis dan apendiks kulit. Pertumbuhan tumor ini lambat, dengan beberapa macam pola pertumbuhan sehingga memberi gambaran klinis yang berveriasi, bersifat invasive, serta jarang mengadakan metastasis.(Graham, R. 2005)

2. Karisnoma sel skuamosa

Karsinoma Sel Skuamosa adalah kanker yang berasal dari lapisan tengah epidermis. Penyakit Bowen adalah suatu bentuk karsinoma sel skuamosa yang terbatas pada epidermis dan belum menyusup ke jaringan di bawahnya (dermis). Kulit yang terkena tampak coklat-merah dan bersisik atau berkeropeng dan mendatar, kadang menyerupai bercak pada psoriasis, dermatitis atau infeksi jamur. (Graham, R. 2005)

3. Melanoma maligna

MelanomaMelanoma maligna merupakan tumor ganas kulit yang sangat ganas dan berasal dari sistem melanositik kulit. Biasanya menyebabkan metastasis yang sangat luas dalam waktu singkat, tidak saja melalui aliran limfe ke kelenjar regional, tetapi juga menyebar melalui aliran darah kea lat-alat dalam, serta dapat menyebabkan kematian. (Graham, R. 2005)

C. ETIOLOGI

Di Amerika Serikat kanker kulit paling umum menyerang Pria dan Wanita dan telah mencapai proporsi epidemis lewat beberapa tahun yang lalu. Dalam kenyataan kanker kulit menggambarkan 50% dari semua kanker baru. Penyinaran ultraviolet tampaknya menjadi faktor paling penting, karena insidensi kanker kulit paling tinggi ada di negara-negara dengan paparan matahari tinggi misalnya di Australia.

Penyebab terjadinya kanker kulit ada dua, yaitu penyebab dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Faktor penyebab dari luar tubuh berupa bahan kimia, sinar matahari maupun sinar pengion bersama-sama dan virus. Akhir-akhir ini ditemukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker kulit. Diantaranya adalah human papiloma virus (HPV) dan human immunodeficiency virus (HIV). Faktor penyebab dari dalam yaitu materi genetik tubuh sendiri (gen). Dan daya tahan tubuh juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan kanker.

1. Karsinoma sel Basal

Disebabkan oleh sinar ultraviolet, jaringan parut, trauma, luka bakar, sinar X maupun bahan kimia. Lebih dari 90% penyebab KSB terpapar sinar matahari atau penyinaran ultraviolet lainnya. KSB juga bisa ditemukan di kulit kepala. Paling sering muncul pada usia diatas 40 tahun. Faktor resiko lainnya adalah: Faktor genetik (sering terjadi pada kulit terang, mata biru atau hijau dan rambut pirang atau merah). (Graham, R. 2005) Predileksinya terutama pada wajah (pipi, dahi, hidung, lipat nasolabial, daerah periorbital), leher. Meskipun jarang dapat pula di jumpai pada lengan, tangan, badan , tungkai, kaki, dan kulit kepala.

Gambaran klinik KSB bervariasi. KSB terbagi menjadi 5 bentuk :

a. Nodulo-ulseratif, termasuk ulkus rodens.

b. Berpigmen.

c. Morfea atau fibrosing atau sklerosing.

d. superficial.

e. Fibroepitelioma.

Disamping itu terdapat pula 3 sindroma klinis, dimana epitelioma sel basal berperan penting, yaitu :

a. Sindroma epitelioma sel basal nevoid.

b. Nevus sel basal unilateral linier.

c. Sindroma bazex. (Graham, R. 2005)

2. Karsinoma sel Skuamosa

Disebabkan oleh sinar matahari, keadaan daya tahan tubuh yang menurun, virus, bahan-bahan kimia dan jarngan parut juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit ini. Lebih dari 90% kanker kulit tumbuh di daerah yang terpapar oleh sinar matahari atau sinar ultra violet lainnya.
Faktor resiko lainnya adalah:

a. Faktor genetik (kanker kulit lebih sering ditemukan pada orang berkulit terang, mata biru atau hijau dan rambut pirang atau merah)

b. Pencemaran oleh bahan kimia

c. Pemaparan berlebihan oleh sinar X atau radiasi lainnya. (dr. Ririn Hariani MS, 2006)

3. Melanoma Maligna

Penyebab yang timbul adalah factor genetik, sinar matahari, adanya riwayat keluarga, faktor fenotip ( mata biru, rambut pirang kulit terang ).

Faktor resiko terjadinya melanoma adalah:

· Riwayat keluarga yang menderita melanoma

· Rambut merah atau pirang

· Adanya tahi lalat atipik multipel (tanda lahir)

· Terdapat keratosis aktinik pre-kanker

· Frekels (bintik-bintik coklat) yang sangat jelas di punggung bagian atas

· Mengalami serangan lepuhan akibat luka bakar sinar matahari sebanyak 3 kali atau lebih sebelum berusia 20 tahun. (Graham, R. 2005)

D. PATOFISIOLOGI

Kanker kulit atau skin cancer berawal dari tumor jinak ( tahi lalat, kista dll ) dan tumor ganas ( kanker ). Diantaranya ada keadaan yang disebut prakanker, yaitu penyakit kulit yang dapat berubah menjadi ganas atau kanker kulit. Misalnya kemerahan karena terkena arsen atau matahari, jaringan parut menahun, beberapa jenis benjolan yang membesar perlahan, penyakit kulit karena penyinaran, beberapa jenis tahi lalat, bercak keputihan dirongga mulut atau lidah dan kemaluan, tahi lalat besar yang sudah ada sejak lahir dan lain-lain. Disamping itu terdapat juga keadaan yang disebut genodermatosis, yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh karena kelainan gen yang dihubungkan dengan keganasan. Contohnya penyakit xeroderma pigmentosum. Biasanya, sel kulit di dalam epidermis membahagi dengan teratur dan terkawal.

Sel baru lazimnya menolak sel lama ke permukaan luar kulit di mana sel lama ini akan mati. Proses ini dikawal oleh DNA. Kanser kulit berlaku kerana terdapat gangguan kepada proses ini di mana sel membahagi tanpa had dan membentuk ketumbuhan besar. Keadaan-keadaan tersebut diatas ada kaitannya dengan kanker kulit.

E. TANDA DAN GEJALA

Tanda yang boleh dilihat adalah berdasarkan empat ciri berikut yang biasa disebut dengan Panduan “ABCD”

a. Asymmetry : Ketumbuhan mempunyai bentuk yang tidak seragam , misalnya tidak simetri.

b. Border : Lingkungan adalah tidak jelas, terutamanya untuk melanoma.

c. Colour : Pelbagai warna boleh dilihat dan distribusi warna tidak seragam.

d. Diameter : Diameter lebih besar daripada 5-6 milimeter.

Gambar Panduan “ABCD”

1. Karsinoma sel basal ( KSB )

Pada orang kulit putih lebih sering dijumpai pada daerah muka dan ekstremitas, sedangkan pada orang kulit berwarna gelap di daerah tropic lebih banyak pada ekstremitas bawah, badan, dan dapat pula dijumpai bibir bawah serta punggung tangan. (Suriadiredja, 2006)

Predileksinya terutama pada wajah. Gambaran klinis karsinoma sel basal berpariasi menjadi 5 :

1. Nodulo-ulseratif.

2. Berpigmen.

3. Morfea atau fibrosing atau sklerosing.

4. Superpesial.

5. Fibroepitelioma.

2. Karisnoma sel skuamosa ( KSS )

Kulit yang terkena tampak coklat-merah dan bersisik atau berkeropeng dan mendatar, kadang menyerupai bercak pada psoriasis, dermatitis atau infeksi jamur. (Graham, R. 2005) Pada orang kulit putih lebih sering dijumpai pada daerah muka dan ekstremitas, sedangkan pada orang kulit berwarna gelap di daerah tropic lebih banyak pada ekstremitas bawah, badan, dan dapat pula dijumpai bibir bawah serta punggung tangan. (Suriadiredja, 2006)

Gambaran klinis KSS bervariasi, dapat berupa :

· Nodul berwarna seperti kulit normal, permukaannya halus tanpa krusta atau ulkus dengan tepi yang berbatasan kurang jelas.

· Nodul kemerahan dengan permukaan yang papilomatosa atau verukosa yang menyerupai bunga kol.

· Ulkus dengan krusta pada permukaannya, tepi meninggi, berwarna kuning kemerahan. Dalam perjalanan penyakitnya, lesi akan meluas dan mengadakanmetastasiske kelenjar limfe regional atau ke organ-organ dalam.

· KSS yang timbul dari kulit normal (de novo) lebih sering mengadakan invasi yang cepat dan terjadi metastasis, dibandingkan lesi yang timbul dari keratosis aktinik. ( Suriadiredja, 2006 )

· Pertumbuhan nodul yang kokoh, merah pada muka, bibir, telinga, leher, dan tangan. ( Wikipedia )

· Pertumbuhan yang rata dengan permukaan yang bersisik, kasar dan merah pada muka, telinga, leher, dan tangan. ( Wikipedia )

3. Melanoma maligna

Jika melanoma telah tumbuh jauh ke dalam kulit, akan lebih mungkin menyebar melalui pembuluh getah bening dan pembuluh darah dan bisa menyebabkan kematian dalam beberapa bulan atau tahun. (Graham, R. 2005)

Tanda-tanda peringatan akan terbentuknya melanoma:

* Bintik atau tahi lalat berpigmen (terutama yang berwarna hitam atau biru tua) yang semakin membesar

* Perubahan warna pada tahi lalat, terutama pigmentasi merah, putih dan biru di kulit sekelilingnya

* Perubahan pada kulit diatas bintik yang berpigmen, misalnya perubahan konsistensi atau bentuk

* Tanda-tanda peradangan pada kulit di sekitar tahi lalat. (Graham, R. 2005)

* perubahan dalam wanita.

* Perubahan dalam ukuran (terutama pertumbuhan yang cepat).

* Tumbuhnya gejala (gatal,rasa terbakar, atau sakit)

* Terjadi peninggian pada lesi yang sebelumnya datar.

* Perubahan pada permukaan atau perubahan pada konsistensi lesi berpigmen.

* Berkembangnya lesi satelit.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Penyakit kanker kulit berbeda dengan penyakit lain, penyakit kanker kulit atau penyakit kulit dapat dilihat langsung dengan mata pemeriksa. Metode pemeriksaannya dapat dilakukan dengan cara melakukan anamnesis riwayat penyakit. Dan dengan cara melakukan penyayatan mole yang kemudian diamati dibawah Mikroskop.

Dan dapat juga dilakukan diangnosis dengan laser. Dapat menangkap gambar tiga dimensi dari perubahan kimia dan struktur yang telah berlangsung dibawah permukaan kulit manusia. Melihat kelainan kulit yang menonjol pada ukurannya lebih besar dari 2,5 cm.

a. Kanser kulit boleh sembuh 100% jika dikesan awal sebelum ia merebak ke tempat lain. Oleh itu, pemeriksaan perlu dibuat dengan kerap untuk mengesan sebarang pertumbuhan baru atau apa-apa perubahan pada kulit.

b. Setiap pertumbuhan baru yang berwarna atau sebarang perubahan pada ketumbuhan lama perlu dirujuk kepada doktor dengan segera.

c. Jika dicurigai pertumbuhan itu bersifat kanser, doctor akan melakukan tisu biopsi dimana sedikit tisu dari ketumbuhan itu diambil dan dilihat di bawah mikroskop. Biopsi dapat menentukan:

« Jenis sel kanker yang dihidapi

« Tahap kanker

« Tingkat keganasan kanker ( grading )

Selain itu juga dapat dilakukan pemeriksaan dengan bantuan komputer seperti Dermatoscopic adalah teknik pencitraan non-invasive dengan menggunakan minyak immersion, yang akan membuat permukaan kulit lebih transparan, sehingga memberikan visualisasi yang lebih baik bagi struktur-struktur permukaan kulit yang melalui proses Akuisisi Citra (image acquisition), Pra Proses (preprocessing), Ekstraksi Fitur (feature extraction), Segmentasi (segmentation) dan Pasca Proses (postprocessing) dan pemeriksaan Macroscopic.

G. PENATALAKSANAAN

Terdapat banyak alternatif pengobatan :

1. Kuretase dan Elektrodesikasi.

Cara ini biasanya digunakan untuk membuang pertumbuhan kanser tersebut. Kanser dikaut dengan kurette, satu alat yang berbentuk sudu tajam dan seterusnya dialirkan arus elektrik dari suatu mesin khas untuk mengawal pendarahan dan membunuh sel kanser yang tinggal di sekitar bahagian itu.

Keuntungan :

« Teknik sederhana

« Meninggalkan luka yang teratur dan kering.

Kerugian :

« Tidak efektif, hanya bisa di lakukan pada jenis kanker karsioma sel basal.

« Tidak didapat konfirmasi pada batas tepi pembuangan jringan yang adekuat.

2. Bedah Eksisi.

Biasanya kanser sel akan dibuang melalui pembedahan. Kadang-kala kanser tersebut dibuang semasa biopsi dijalankan dan tidak perlu rawatan susulan.

Keuntungan :

« Penyembuhannya cepat dengan luka yang teratur dan kering.
Kerugian :

« Membutuhkan waktu.

« Biaya mahal

« Pengambilan jaringan normal dapat berlebihan.

3. Radioterapi.

Penyinaran tenaga tinggi digunakan untuk merusakkan sel-sel kanser dan menghentikan pertumbuhan. Mungkin berguna untuk merawat karsinoma sel skuamos dan sel basal jika pembedahan bukan satu pilihan.
Keuntungan :

« Bermanfaat pada daerah anatomis yang sulit diterapi dengan metode pembedahan.

« Bermanfaat bagi penderita dengan lesi yang luas memungkinkan dilakukan anestesi umum.
Kerugian :

« Memerlukan pralatan yang mahal

« Memerlukan kunjungan yang berulang kali.

« Memberikan efek samping yang signifikan.

4. Bedah Beku.

Cairan nitrogen digunakan untuk membeku dan membunuh sel-sel yang tidak normal. Selepas kawasan tersebut cair, tisu yang dibunuh akan terkupas. Biasanya tidak menyakitkan tetapi boleh menyebabkan kawasan itu bengkak. Teknik ini digunakan untuk merawat aktinik keratosis pada awal pembentukannya.
Keuntungan :

« Tekniknya cepat.

« Peralatan yang dibutuhkan sedrhna.

« Tidak mempengruhi syaraf pembulh darah besar, tulang rawan, dan sistem saluran air mata.
Kerugian :

« Rasa nyeri dan edema.

« Dapat terjadi hipopigmentasi.

5. Bedah Mikrogafik Mohs.

Teknik ini adalah untuk ketumbuhan kanser yang besar dan sukar dirawat. Lapisan kulit dibuang lapis demi lapis dan dilihat di bawah mikroskop sehingga tiada sel kanser yang tinggal.

Keuntungan :

« Evaluasi histopatologi pada tepi irisn menekati 100% dibandingkan dengan tekinik seksi vertikal tradisional.

« Dengan analisa tepi irisan yang lengkap dapat diketahui dan ditelusuri semua fokus-fokus kanker yang masih tertinggal.

« Reseksi hanya pada daerah kanker, sehingga dapat menghemat jaringan atau meminimalkan jaringan yang hilang.

Kerugian :

« Memerlukan dokter dan petugas laboratorium histopatologi yang terlatih.

« Biayanya mahal.

6. Terapi laser

Penyinaran cahaya yang halus digunakan untuk menghapuskan sel-sel kanser. Lazimnya kurang menyebabkan kerosakan kepada tisu di sekitar dan pendarahan yang minimal. Teknik ini digunakan untuk merawat kanser yang hanya melibatkan lapisan luar.

7. Kemoterapi

Topikal kemoterapi di mana dadah anti-kanser dalam bentuk krim atau lotion digunakan untuk membunuh sel kanser yang terdapat kepada lapisan kulit terluar. Dadah anti-kanser yang lain boleh digunakan untuk merawat kanser yang telah merebak ke bahagian lain.

H. PENCEGAHAN

Pencegahan merupakan langkah yang baik untuk menghindari terjadinya kanker kulit, langkah pencegahan yang dapat ditempuh :

1. Hindari cahaya matahari yang mengandungi sinar ultraungu yang berbahaya terhadap kulit anda antara pukul 9.00 pagi hingga 4.00 petang.

2. Pakai topi, kaca mata hitam, dan baju yang melindungi kulit ketika berada di tengah panas matahari

3. Gunakan pelindung cahaya matahari yang mempunyai faktor pelindung sebanyak 15 atau lebih sebelum terdedah kepada cahaya matahari.

I. PROGNOSIS

Prognosis bergantung kepada jenis kanser kulit, tahap invasi, dan jumlah sel imun. Prognosis adalah paling baik untuk kanser sel basal diikuti dengan kanser sel skuamos dan akhirnya melanoma. Kanser yang merebak dengan cepat dan banyak memberi prognosis yang tidak baik. Lebih banyak sel imun, lebih baik prognosisnya.

1. Kanker sel Basal

Pengobatan pada KSB primer biasanya memberikan angka kesembuhan sekitar 95%; sedangkan pada KSB rekuren sekitar 92%. Dijumpai angka kekambuhan 5 tahun pada metode kuretase dan elektrodesikasi sebesar 7,7%; bedah mosh 1%. (Graham, R. 2005)

2. Kanker sel Skuamosa

Prognosisnya sangat bervariasi, tergantung pada banyak factor diantaranya lokasi, ukuran tumor, dan tingkat diferensiasi sel-sel, serta kedalaman perluasannya. Lesi-lesi kecil yang timbul dari kulit yang rusak secara klinik mudah disembuhkan, sedangkan lesi pada bibir mudah metastasis dan mempunyai prognosis yang jelek. (dr. Ririn Hariani MS, 2006)

3. Melanoma Maligna

Prognosis melanoma maligna sangat bervariasi. Ditentukan oleh beberapa factor, yaitu :

1. Sifat Tumor

2. Stadium klinis

3. Lokasi metastasis

4. Faktor penderita

Bila tumor kurang dari 1,5 mm pada waktu dilakukan eksisi pertama, maka kemungkinan bertahan selama 5 tahun sekitar 90%; bila kedalaman lebih dari 3,5 mm, maka angka tersebut akan turun sampai 40% atau kurang. (Graham, R. 2005)

BAB III

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Aktivitas / istirahat

Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari ; adanya factor – factor yang mempengaruhi tidur, keterbatasan partipasi dalam hobi, latihan, pekerjaan atau profesi denganpemajanan karsinogen lingkungan , tingkat stress tinggi.

2. Sirkulasi

Perubahan pada tekanan darah.

3. Integritas ego

Masalah tentang perubahan penampilan Menyangkal diagnosis , perasan tidak berdaya, putus asa , tidak mampu, tidak bermakna dan depresi.

4. Eliminasi

Perubahan pada pola defekasi, Perubahan eliminasi urinarius

5. Makanan / cairan

Kebiasaan diet buruk misal : rendah serat, tinggi lemak, aditif, dan bahan pengawet. Anoreksia , intoleransi makanan, Penurunan pada berat badan.

6. Nyeri / kenyamanan

Ada nyeri, atau derajat bervariasi misalnya : ketidak nyamanan ringan sampai nyeri berat.

7. Keamanan

Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen., Pemajanan matahari lama / berlebihan.

8. Seksualitas

Masalah seksual misalnya dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasaan.

9. Interaksi social

Ketidak adekuatan / kelemahan system pendukung.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan integritas kulit b/d kanker kulit

2. Nyeri b/d metastase kanker pada kulit

3. Ansietas b/d ancaman kematian

4. Gangguan citra diri b/d penampilan diri

5. Kurang pengetahuan b/d kondisi, prognosis dan pengobatan.

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN

1. Dx. 1 : Kerusakan integritas kulit b/d kanker kulit.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dapat mengatasi kerusakan pada daerah kulit disekitarnya.

Kriteria hasil : Tidak terdapat lesi pada daerah kulit disekitarnya.

Intervensi :

Ø Kaji kulit , warna, turgor dan perubahan kulit

Ø Kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker.

Ø Berikan pasien tindakan kenyamanan dengan mengubah posisi sesering mungkin

2. Dx. 2 : Nyeri b/d metastase kanker kulit.

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat beradaptasi dengan nyerinya.

Kritera hasil : Nyeri dapat dimaksimalkan dan dikontrol , dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi dengan benar.

Intervensi :

Ø Tentukan karakteristik dan lokasi nyeri

Ø Evaluasi terapi tertuntu pembedahan dan kemoterapi.

Ø Evaluasi tanda- tanda vital, perhatikan perubahan perilaku.

Ø Berikan tindakan kenyamanan pada pasien dengan teknik relaksasi.

Ø Berikan analgesik sesuai indikasi.

3. Dx. 3 : Ansietas b/d ancaman kematian.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan ansietas berkurang atau terkontrol.

Kritera hasil : menunjukan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut , tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat diatasi.

Intervensi :

Ø Tinjau ulang pengalaman pasien sebelumnya dengan kanker

Ø Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.

Ø Pertahankan kontak sering dengan pasien

Ø Berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau menolak untuk bicara.

Ø Anjurkan kepada keluarga untuk selalu memberi motivasi

4. Dx. 4 : Gangguan citra tubuh b/d penampilan diri

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat berinteraksi

Kritera hasil : mengungkapakan pemahaman tentang perubahan tubuh dan penerimaan diri dalam situasi, mulai mengembangkan mekanisme koping untuk menghadapi masalah secara efektif.

Intervensi :

Ø Kaji makna kehilangan / perubahan pada pasien

Ø Diskusikan dengan pasien dan keluarga pasien tentang pengobatan yang mempengaruhi kehidupan pasien.

Ø Kaji ulang efek samping yang diantisipasi berkenan dengan pengobatan tertentu.

Ø Dorong pasien untuk diskusi tentang pecahkan masalah efek kanker dan pengobatan pada pasien .

5. Dx. 5 :Kurang pengetahuan b/d kondisi, prognosis, pengobatn.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pengetahuan pasien bertambah.

Kritera hasil : Melakukan dengan benar prosedur yang diperlukan dan mengungkapkan informasi akurat tentang diagnosa dan aturan pengobatan.

Intervensi :

Ø Tinjau ulang dengan pasien/ keluarga pasien pemahaman alternative pengobatan

Ø Kaji persepsi pasien tentang kanker dan pengobatan.

Ø Berikan informasi yang jelas dan akurat dalam cara yang tepat.

Ø Berikan pedoman antisipasi pada pasien dan keluarga pasien mengenai lama terapi dan kemungkinan efek samping.

D. Evaluasi Keperawatan

1. Dx. 1:

§ Adanya efek kemerahan

§ Pasien diberikan posisi miring kanan dan miring kiri sesering mungkin

2. Dx. 2

« Nyeri dapat dikontrol dan dapat diatasi

« Pasien mampu mengungkapkan apabila timbul rasa nyeri

« Pasien diberi posisi relaksasi

3. Dx. 3

« Mampu mengungkapkan akan perasaan ansietas pada keluarga dan perawat

« Terlihat rileks atau dapat tidur atau istirahat dengan benar dan cukup.

4. Dx. 4

§ Pasien mampu menerima perubahan yang terjadi

§ Pasien dapat mengembangkan koping yang baik terhadap perawat dan keluarga

5. Dx. 5

« Mampu memahami tentang pengobatan dan efek samping

« Perawat memberikan informasi tentang pengobatan dan prognosis secara akurat.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain.

2. Jenis-jenis kanker kulit ialah :

a. Kanker sel Basal

b. Kanker sel Skuamosa

c. Melanoma maligna

3. Penyebab terjadinya kanker kulit ada dua, yaitu penyebab dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh.

4. Sel baru lazimnya menolak sel lama ke permukaan luar kulit di mana sel lama ini akan mati. Proses ini dikawal oleh DNA. Kanser kulit berlaku kerana terdapat gangguan kepada proses ini di mana sel membahagi tanpa had dan membentuk ketumbuhan besar. Keadaan-keadaan tersebut diatas ada kaitannya dengan kanker kulit.

5. Tanda yang boleh dilihat adalah berdasarkan empat ciri berikut yang biasa disebut dengan Panduan “ABCD”

6. Biopsi dapat menentukan:

a. Jenis sel kanker yang dihidapi

b. Tahap kanker

c. Tingkat keganasan kanker ( grading )

7. Penatalaksanaan atau pengobatan yang dapat dilakukan terhadap penyakit kanker kulit :

a. Kuretase dan Elektrodesikasi

b. Bedah Eksisi

c. Radioterapi

d. Bedah Beku

e. Bedah Mikrofagik Mohs

f. Terapi Laser

g. Kemoterapi

8. Menghindari faktor cahaya matahari merupakan langkah yang paling efektif untuk menghindari terkenanya penyakit kanker kulit

9. Prognosis bergantung kepada jenis kanser kulit, tahap invasi, dan jumlah sel imun. Prognosis adalah paling baik untuk kanser sel basal diikuti dengan kanser sel skuamosa dan akhirnya melanoma.

10. Pengakajian yang dilakukan meliputi berbagai sistem seperti :

a. Aktivitas/ istirahat

b. Sirkulasi

c. Integritas ego

d. Makanan/cairan

e. Hygiene

f. Keamanan

g. Interaksi sosial

11. Diagnosa keperawatan pada klien dengan penyakit kanker kulit :

a. Kerusakan integritas kulit b/d kanker kulit

b. Nyeri b/d metastase kanker pada kulit

c. Ansietas b/d ancaman kematian

d. Gangguan citra diri b/d penampilan diri

e. Kurang pengetahuan b/d kondisi, prognosis dan pengobatan.

12. Perencanaan yang dapat dilakukan dapat sesuai dengan kondisi yang ada pada klien sesuai dengan teoritis.

13. Evaluasi yang diharapkan dari proses keperawatan pada klien dengan penyakit kanker kulit :

§ Adanya efek kemerahan

§ Pasien diberikan posisi miring kanan dan miring kiri sesering mungkin

§ Nyeri dapat dikontrol dan dapat diatasi

§ Pasien mampu mengungkapkan apabila timbul rasa nyeri

§ Pasien diberi posisi relaksasi

§ Mampu mengungkapkan akan perasaan ansietas pada keluarga dan perawat

§ Terlihat rileks atau dapat tidur atau istirahat dengan benar dan cukup.

§ Pasien mampu menerima perubahan yang terjadi

§ Pasien dapat mengembangkan koping yang baik terhadap perawat dan keluarga

§ Mampu memahami tentang pengobatan dan efek samping

§ Perawat memberikan informasi tentang pengobatan dan prognosis secara akurat.

B. SARAN

1. Dalam memberikan asuhan keperawatan hendaknya perawat memperhatikan tahapan-tahapan dalam proses keperawatan.

2. Pengkajian yang dilakukan kepada klien hendaknya lebih komprehensif sehingga diketahui permasalahan-permasalahan yang dialami klien.

3. Perencanaan yang dibuat harus sesuai dengan permasalahan yang muncul dan kebutuhan klien.

4. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan perlu meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan proses keperawatan yang akan diberikan pada klien sehingga klien puas terhadap asuhan keperawatan yang diberikan.

5. Perawat harus mendokumentasikan asuhan keperawatan yang diberikan sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung gugat klien.

6. Sinar matahari merupakan sumber utama terjangkitnya penyakit kanker kulit oleh sebab itu, hendaknya menghindari sinar matahari pada rentang pukul 09.00 sampai pukul 16.00.

DAFTAR PUSTAKA

« Susan Martin Tucker, dkk, 1998, Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, Diagnosis, dan Evaluasi, Volume 3, EGC : Jakarta

« Drs. H. Syaifuddin, B.Ac. 1997, Anatomi Fisiologi Untuk Siswa perawat Edisi 2, EGC : Jakarta

« Prof. Dr. Marwali Harahap, 2000, Ilmu Penyakit Kulit, Hipokrates : Jakarta.

« Marilynn E. Doenges, dkk, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3, EGC : Jakarta

« R. Sjamsuhidajat dan Jong, Wim D, 2004, Buku Ajar Ilmu Bedah , EGC : Jakarta

« http://www.medicine.ukm.my/wiki/index.php/Kanser_Kulit

« Sentot Pambudi, SKom, MMSI, Deteksi Batas Citra Lesi Kanker Kulit : www. google. com

« www. google. com, Mikrosoft Word Cancer Skin, Maret 2008

« www. google. com, Microsoft Word Kanker Kulit, Maret 2008

melihat kelainanm